Kamis, 14 September 2017

sejarah logistik di indonesia

Nama : I Putu Yoga Wiranata
NIM   : 224415126

Sejarah logistik di Indonesia

Asal kata logistik

Kata logistik berasal dari bahasa Yunani yaitu logos (λόγος) yang berarti “rasio”
 

  Kata logistik sendiri memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan yang nantinya digunakan untuk mendeskripsikan manajemen arus barang di sebuah organisasi, dari barang mentah menjadi barang jadi.

Logistik militer

Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas

Sejarah logistik berakar dalam aplikasi militer. Sejak Perang Dunia II telah berkembang menjadi fungsi penting dari bisnis


Sejarahkonsep logistik

 Konsep logistik sebagai disiplin bisnis mulai muncul dalam literatur yang terkait dengan bisnis pada 1960-an ketika itu disebut distribusi fisik

Tujuan logistik

tujuan dari logistik adalah mengirim barang jadi danbahan material ke lokasi yang memerlukan dengan total biaya yang rendah

    Melalui proses logistik yang bahannya mengalir ke manufaktur besar di negara industri dan produk di distribusikan melalui saluran distribusi untuk dikonsumsi.

Kinerja logistik

    Kinerja logistik menyediakan kegunaan waktu dan tempat (time and place utility). Dalam ketersediaan tepat waktu, akan ditambah ke bahan atau produk sebagai hasil dari proses logistik. 

Tujuan dari kinerja logistik

       Tujuan dari kinerja logistik adalah untuk mencapai tingkat yang telah ditetapkan pasar manufaktur pada pengeluaran total biaya rendah. 



Menuju Logistik yang Terintegrasi

       Sebelum tahun 1950, ciri khas perusahaan diperlakukan proses manajemen logistik secara terpisah-pisah. Para penulis mengakui begitu pentingnya logistik untuk pemasaran dan manufaktur, ada konsep manajerial formal atau menguasai terintegrasi


1956 – 1965 Dekade Kristalisasi

   Periode ini adalah dimana konsep logistik terpadu mengkristal setelah bertahun-tahun mengalami ketidak jelasan

Empat perkembangan utama yang didapatkan dari                    pengkristalan ini adalah:

1. pengembangan total analisis biaya
2. pengembangan sistem pendekatan
3. meningkatkan kepedulian terhadap layanan 
   pelanggan
4. memperhatikan saluran distribusi yang telah direvisi



     1965 – 1970 Periode Pengujian untuk Relevansi

Periode dari 1965 hingga 1970 adalah waktu di mana konsep-konsep dasar logistik yang akan diuji. Hasilnya adalah bahwa manfaat yang dibuat menjadi kenyataan dan konsep-konsep logistik lulus ujian waktu.Banyak perusahaan mulai menerapkan logistik yang terintegrasi.


1970 – 1978 Periode Perubahan Prioritas

    Logistik menghadapi kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas energi karena terlibat dalam kegiatan transportasi dan penyimpanan


  Melewati 1978 Menuju Logistik yang Terintegritas

        Pada masa ini logistik telah menuju tahapan yang berintegrasi dan banyak perusahaan menerapkan sistem logistik ini

Perkembangan dunia teknologi mengubah cara orang beraktivitas

    Hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi kondisi industri. Salah satunya, yang dialami industri logistik di Indonesia.


industri e-commerce

Menurut  Zaldi Masita Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) “Jika dulu para pemain itu menganut layanan yang box centric kini mereka human centric. Dulu, shipper yang menjadi driver dari layanan. Kini, buyer yang memegang peranan tersebut.”

Dulu, perusahaan ini sering berhubungan dengan sektor B2B yang pembayarannya sering tertunda. Berbeda dengan saat ini, e-commerce yang menjadi pangsa pasar terbesar menganut sistem pembayaran langsung yang banyak dibebankan kepada pelanggannya.


Perbedaan pelaku e-commerce

    Pelaku e-commerce di Indonesia ini cukup berbeda dibandingkan di Tiongkok. Jika di Tiongkok 80% seller adalah pemilik industri rumahan. Sementara, di Indonesia 80% pelaku e-commerce adalah trader
    saat ini para pelaku e-commerce tidak diikat oleh peraturan logistiknya. Banyak pemain yang pada akhirnya mengelola logistiknya secara internal.

soal ekspor, kondisi saat ini menyatakan bahwa biaya logistik impor satu kontainer dari Hongkong ke Jakarta lebih murah dibandingkan dengan biaya ekspor.

    total pendapatan logistik nasional mencapai Rp 120 triliun atau tumbuh sekitar 5-6% dibanding tahun lalu pada periode yang sama.


PERMASALAHAN LOGISTIK NASIONAL

        Secara umum sistem logistik di Indonesia saat ini belum memiliki kesatuan visi yang mampu mendukung peningkatan daya saing pelaku bisnis dan peningkatan kesejahteraan rakyat dan koordinasi yang ada belum memadai. 


KINERJA LOGISTIK NASIONAL SECARA UMUM

Walaupun Indonesia telah melakukan berbagai upaya pembenahan di bidang logistik domestik, akan tetapi dengan persaingan global yang semakin ketat kinerja logistik nasional masih belum menggembirakan, karena logistics peformance index selama kurun waktu 3 tahun menurun